
Halo semuanya selamat datang di situs judi slot online gampang menang yang kali ini ingin membahas tentang kurikulum merdeka yang sekarnag ingin di terapkan diseluruh indonesia, beberapa sekolah di berbagai daerah kini telah mengimplementasikan Kurikulum Merdeka Belajar. Tapi apakah kalian sudah mengerti dengan Kurikulum Merdeka Belajar ini?
Sebelumnya Kurikulum Merdeka Belajar ini sebenarnya bukan hal yang baru di tahun skarang karena kurikulum merdeka sudah mulai diimplementasikan pemerintah sejak tahun 2022. Kurikulum merdeka juga memiliki tujuannya sendiri yaitu untuk menyederhanakan kurikulum sebelumnya yang terkesan rumit dan tidak bisa memenuhi capaian kompetensi peserta didik.
Kurikulum Merdeka Belajar di Indonesia sudah mulai diterapkan ke seluruh sekolah yang ada di Indonesia. Sekitar ada 105 ribu sekolah yang ada di Indonesia sudah di implementasikan menggunakan kurikulum merdeka sesuai dengan surat terbuka dari dinas pendidikan.
Pengertian Kurikulum Merdeka Belajar
Mengutip laman Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek), Kurikulum Merdeka merupakan kurikulum yang menggunakan sistem pembelajaran intrakurikuler yang beragam. Di mana konten pembelajaran akan lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi.
Selain itu juga ada keuntungan yang didapatkan dari seorang guru yaitu mereka dapat memiliki keleluasaan untuk memilih berbagai perangkat ajarnya. Sehingga, pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan belajar dan minat peserta didik.
Tujuan Kurikulum Merdeka Belajar
Kemendikbudristek melakukan penyederhanaan kurikulum darurat agar dapat mengejar ketertinggalan karena pandemi. Hasilnya, dari 31,5 persen sekolah yang menggunakan kurikulum darurat menunjukkan, penggunaan kurikulum darurat dapat mengurangi dampak pandemi sebesar 73 persen (literasi) dan 86 persen (numerasi).
Dengan adanya perubahan pada ke efektivitas kurikulum dalam kondisi khusus semakin membuat kuat pentingnya perubahan rancangan dan strategi implementasi kurikulum secara lebih komprehensif.
Ada juga beberapa tahap yang dilakukan untuk kurikulum merdeka dalam beberapa tahap seperti diabawah ini:
1. Asesmen diagnostik
Yang pertama adalah asesmen diagnostik yang dimana para guru dapat melakukan asesmen awal untuk mengenali potensi, karakteristik, kebutuhan, tahap perkembangan, dan tahap pencapaian pembelajaran murid. Asesmen ini biasanya akan di lakukan pada awal tahun pembelajaran. Sehingga, hasilnya dapat digunakan untuk melakukan perencanaan lebih lanjut terkait metode pembelajaran yang sebaiknya digunakan.
2. Perencanaan
Yang kedua adalah perencanaan yang dimana para guru memiliki hak untuk dapat menyusun proses pembelajaran sesuai dengan hasil asesmen diagnostik, serta melakukan pengelompokan murid berdasarkan tingkat kemampuan.
3. Pembelajaran
Yang ketiga ada lah pembelajaran yang nantikan ketika selama proses pembelajaran, setiap guru akan mengadakan asesmen formatif secara berkala. Asemen formatis yang dilakukan secara berkala ini tentu memiliki tujuannya salah satunya adalah untuk mengetahui progres pembelajaran murid dan melakukan penyesuaian metode pembelajaran, jika diperlukan. Pada akhir proses pembelajaran, guru juga bisa melakukan asesmen sumatif sebagai proses evaluasi ketercapaian tujuan pembelajaran.
Setelah kita sudah mengetahui tahap – tahapnya selanjutnya juga kita perlu tahu apa saja keunggulan atau kelebihan pelaksanaan Kurikulum Merdeka Belajar di sekolah atau satuan pendidikan, yakni:
1. Lebih sederhana dan mendalam
Keuntungan yang di miliki ketika menggunakan kurikulum merdeka adalah salah satunya dapat lebih berfokus pada materi yang esensial dan pengembangan kompetensi peserta didik pada fasenya. Dengan berfokus pada materi tertentu dalam proses pembelajaran diharapkan menjadi lebih mendalam, bermakna, tidak terburu-buru, dan menyenangkan.
2. Lebih merdeka
Yang kedua keuntungan dari kurikulum merdeka adalah para peserta akan merasa lebih merdeka karena bagi peserta didik khususnya jenjang SMA tidak ada program peminatan di SMA. Sehingga, peserta didik memilih mata pelajaran sesuai minat, bakat, dan aspirasinya.
Selain itu juga para guru diharapkan untuk dapat mengajar sesuai tahap capaian dan perkembangan peserta didik. Sekolah pun memiliki wewenang untuk mengembangkan dan mengelola kurikulum pembelajaran sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan dan peserta didik.
3. Lebih relevan dan interaktif
Pembelajaran melalui kegiatan proyek memberikan kesempatan lebih luas kepada peserta didik untuk secara aktif mengeksplorasi isu-isu aktual misalnya isu lingkungan, kesehatan, dan lainnya. Sehingga, dapat mendukung pengembangan karakter dan kompetensi Profil Pelajar Pancasila.